kupu-kupu

Minggu, 11 Desember 2016

Jamur Oncom

Dikenal pula dengan nama ilmiahnya Neurospora sitophila (dahulu Monilia sitophila).  Nama Neurospora berasal dari kata neuron (= sel saraf), karena guratan-guratan pada sporanya menyerupai bentuk akson.   Jamur oncom termasuk dalam kelompok kapang (jamur berbentuk filamen).  Sebelum diketahui perkembangbiakannya secara seksual, jamur oncom masuk ke dalam kelompok Deuteromycota, namun setelah diketahui fase seksualnya atau fase teleomorph-nya, yaitu dengan pembentukan askus, maka jamur oncom digolongankan ke dalam Ascomycota (lihat diagram The Biologi of Neurospora, 2000: 13)
Secara umum klasifikasi Jamur oncom, sebagai berikut:
Kingdom:Fungi
Phylum:Ascomycota
Subphylum:Pezizomycotina
Class:Ascomycetes
Order:Sordariales
Family:Sordariaceae
Genus:Neurospora
Jamur N. crassa dikenal pula sebagai kontaminan, terutama di dalam laboratorium. Sebagai contoh tinggalkanlah sebonggol jagung rebus.   Biarkanlah di tempat terbuka (tidak terkena sinar matahari secara langsung) selama 2 – 3 hari, apakah yang kamu temukan …..
Pada umumnya bonggol jagung tersebut  akan terkontaminasi oleh jamur oncom, sehingga warnanya menjadi dominan jingga.  Di luar labortorium N. crassa juga terkenal sebagai kontaminan bagi pabrik pengolahan makanan seperti bakeri (roti), karena dapat menimbulkan kerusakan pada produk yang dihasilkan.
Pertumbuhan kapang Neurospora yang sangat pesat, warna jingganya yang khas, serta bentuk spora (konidia) yang seperti tepung merupakan ciri khas kapang ini. Kapang dari genus Neurospora telah lama diketahui dan telah dipelajari sejak 1843.  species N. crassa banyak digunakan di dalam penelitian di laboratorium sejak 1941.  N. Crasa telah menjadi obyek penelitian yang “disukai” oleh pakar mikrobioologi sebagai model dasar penelitian untuk filamentous fungi(kapang). Menurut Shear and Dodge (1927), tahapan aseksual dari kapang ini adalah warna sporanya yang dominan orange atau jingga terang, sedangkan tahapan seksualnya dari N. sitophilaN. crassa, dan N. tetrasperma tidak diakui pada awalnya, karena tidak mudah diamati pada kondisi alamiah serta membutuhkan strain dari kedua dua tipe kawin untuk penyempurnaan tahapan seksual tersebut.
Di negara subtropis dan  tropis, makanan fermentasi dari kapang  telah banyak ditemukan di negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.  Rhizopus, Amylomyces, Mucor, Monascus dan Neurospora telah berperan sebagai mikoflora. Dalam kehidupan sehari-hari kapang Neurospora telah memegang peranan penting terutama dalam pengolahan makanan  fermentasi.  Kapang Neurospora telah dimanfaatkan untuk membuat oncom yang sangat populer bagi masyarakat Jawa Barat.  Di Brazil, Neurospora telah digunakan dalam proses pengolahan singkong menjadi minuman fermentasi.  Menurut Ogbonna (2004, 350) beberapa strain dari Neurospora crassa, dapat mengkonversi selulosa dan hemiselulosa menjadi ethanol.
oncom-bandung
Oncom Bandung
biakan (culture) Neurospora crassa dalam cawan petri
kultur-neurospora-dalam-erlenmeyer
Kultur Neurospora dalam erlenmeyer
the-biology-of-neurospora
Siklus Hidup Neurospora
bentuk dari spora Neurospora (perhatikan guratan-guratan di permukaan spora tsb.)
Bentuk askospora dari N. crassa
Foto mikroskopik Neurospora crassa dengan SEM dari spora yang telah berkecambah
Glosarium:
Anamorph 
Fase tidak sempurna dari jamur (Fungi Imperfecti) atau fase aseksual (vegetatif) yang berkembang biak secara mitosis.
 
Koloni Jamur
 Pertumbuhan individual jamur pada kultur agar-agar atau secara alamiah bertumbuh pada substrat tertentu.  Koloni jamur yang telah tumbuh tersebut dapat mudah diamati dengan mata telanjang atau dengan atau dengan mikroskop.
 
 Konidia  (tunggal = konidium)
Spora aseksual yang bersifat non-motil. 
 
Konidiofor
Bentuk khusus dari hifa – tempat konidia dihasilkan.
 
Miselium (tunggal = hifa) 
Filamen Individual jamur yang membentuk koloni fungi.
 
Spora
Bentuk reproduksi individual dari jamur yang dapat dianalogikan seperti  sebutir benih tanaman.
 
Struktur penghasil spora
Bagian tubuh jamur yang terlibat dalam memproduksi spora seperti hifa, konidiofor, fialid, dan tubuh buah lainnya
 
Teleomorph 
Fase sempurna dari fungi atau perkembangbiakan jamur secara seksual yang melibatkan perkembangbiakan secara meiois atau dihasilkannya spora seksual dari jamur tersebut. Melalui fase inilah jamur tersebut dapat digolongkan secara pasti ke dalam kelompoknya berdasarkan spora seksual yang dihasilkannya. Contoh:  jika spora seksual yang dihasilkan adalah askus, maka ia tergolong Ascomycota, jika sporanya berbentuk basidium, maka dapat digolongkan ke dalam Basidiomycota.

0 komentar:

Posting Komentar