Tifus (tipes) atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi dan umumnya menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit yang banyak terjadi di negara-negara berkembang dan dialami oleh anak-anak ini dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya.
Tifus dapat menular dengan cepat. Infeksi demam tifoid terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi sejumlah kecil tinja yang mengandung bakteri. Pada kasus yang jarang terjadi, penularan terjadi akibat terkena urine yang terinfeksi bakteri.
Kasus Tifus (Tipes)
Berdasarkan sebuah penelitian, ditemukan bahwa tifus menjangkiti sebanyak 800 hingga 100 ribu penduduk Indonesia sepanjang tahun 2008. Ini membuktikan bahwa tifus masih masih merupakan penyakit endemik dan masalah kesehatan yang serius di negara ini.
Sanitasi yang buruk dan terbatasnya akses air bersih diduga menjadi penyebab utamaberkembangnya penyakit tifus. Belum sempurnanya sistem kekebalan tubuh diduga menjadi penyebab penyakit ini lebih banyak dialami anak-anak.
Gejala Utama: Demam Tinggi
Gejala tifus umumnya mulai muncul pada 1-3 minggu setelah tubuh terinfeksi, dengan ciri-ciri sebagai berikut:- Demam tinggi
- Diare atau konstipasi
- Sakit kepala
- Sakit perut
Pengobatan di Rumah atau Rumah Sakit?
Jika tidak ditangani dengan baik, diperkirakan 1 dari 5 orang akan meninggal karena tifus. Sementara yang tetap hidup berisiko menderita komplikasi yang disebabkan infeksi.
Umumnya tifus diobati dengan pemberian antibiotik. Keputusan pengobatan di rumah atau di rumah sakit bergantung kepada tingkat keparahan yang dialami. Jika tifus didiagnosis pada stadium awal, Anda dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antiobiotik selama 1-2 pekan.
Perawatan di rumah sakit diperlukan jika kasus tifus terlambat terdiagnosis atau sudah dalam stadium lanjut.
Vaksinasi Tifoid
Di Indonesia, vaksin tifoid sebagai pencegahan tifus menjadi imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah, tapi belum masuk ke kategori wajib. Vaksin tifoid diberikan kepada anak yang berusia di atas dua tahun dan diulang tiap tiga tahun. Imunisasi tifoid di Indonesiadilakukan dalam bentuk suntik pada balita dan dalam bentuk oral pada anak yang berusia di atas enam tahun.
Seperti pada vaksin-vaksin lainnya, vaksin tifoid tidak memberikan perlindungan 100 persen. Anak yang sudah diimunisasi tifoid tetap dapat terinfeksi, namun tingkat infeksi yang dialami anak yang sudah divaksin tidak akan seberat mereka yang belum divaksin sama sekali.
Vaksinasi juga dianjurkan bagi orang yang berniat bekerja atau bepergian ke daerah yang sedang dilanda kasus penyebaran tifus. Tindakan pencegahan lain yang juga perlu dilakukan adalah memperhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.
Jika Anda dan anak Anda berniat makan di luar rumah, sebaiknya hindari makan di tempat terbuka yang mudah terpapar bakteri dan disarankan untuk mengonsumsi minuman dalam kemasan.
0 komentar:
Posting Komentar